Kawasan Gurun Aur hingga wilayah 13 dipenuhi semangat kebersamaan dari civitas akademika UIN Bukittinggi, Jumat (22/11/2024).
Civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi menggelar aksi gotong royong, sebuah tradisi yang semakin mempererat tali silaturahmi sekaligus merayakan Dies Natalis ke-58 kampus tersebut.
Tak hanya mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang turun tangan, tetapi juga jajaran pimpinan universitas.
Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani, bersama para wakilnya, hadir langsung di lokasi untuk memberi teladan.
Dengan tangan memegang sapu dan cangkul, mereka memulai kegiatan bersih-bersih yang menjadi simbol komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Gotong royong ini bukan hanya soal kebersihan lingkungan, tetapi juga wujud dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan kebersamaan, persatuan, dan tanggung jawab,” ujar Prof. Silfia dengan senyum yang menyiratkan kebanggaan.
Semangat yang Menginspirasi
Di tengah kegiatan, tampak jelas antusiasme para peserta.
Dari dosen senior hingga mahasiswa baru, semuanya bahu-membahu membersihkan lingkungan sekitar kampus.
Gelak tawa dan canda ringan terdengar di sela-sela kerja keras, membuat suasana semakin hangat.
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota: Jawaban Prabowo atas Perubahan Iklim
“Kegiatan seperti ini mempertemukan kami semua tanpa memandang jabatan atau latar belakang.”
“Ini adalah cara sederhana namun bermakna untuk menjaga kekompakan,” kata Tomi Hendra, salah satu dosen yang turut serta.
Aksi ini tidak hanya mencerminkan semangat gotong royong, tetapi juga menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Jalan Gurun Aur hingga kawasan 13 yang sebelumnya penuh dedaunan dan sampah kini terlihat lebih rapi, berkat kerja sama dari seluruh elemen kampus.
Lebih dari Sekadar Kebersihan
Gotong royong kali ini memiliki makna yang jauh melampaui aspek fisik.
Dalam sambutannya, Prof. Silfia menegaskan bahwa aksi ini adalah bagian dari perjalanan UIN Bukittinggi untuk menjadi kampus yang peduli lingkungan.
“Kami ingin menjadi contoh, bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas individu atau pemerintah,” tuturnya.
Bagi para mahasiswa, kegiatan ini juga menjadi pengalaman yang membekas.
Selain belajar arti kerja sama, mereka merasa bangga bisa turut ambil bagian dalam upaya menjaga kebersihan dan mempercantik wajah lingkungan sekitar kampus.
Inspirasi untuk Masyarakat
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak pada civitas akademika UIN Bukittinggi, tetapi juga menginspirasi masyarakat sekitar.
Gotong royong, sebagai tradisi luhur, adalah cerminan budaya Indonesia yang perlu terus dilestarikan.
Dies Natalis ke-58 UIN Bukittinggi ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga pengingat bahwa kampus memiliki peran besar dalam membangun harmoni antara manusia, ilmu, dan lingkungan.
“Semoga semangat gotong royong ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita,” tutup Prof. Silfia.
Langkah kecil ini adalah awal dari perubahan besar, membuktikan bahwa kepedulian dan kebersamaan dapat menciptakan dampak yang nyata. Selamat Dies Natalis ke-58, UIN Bukittinggi!