Sumatera Barat tengah berjuang untuk membangun jembatan antara tradisi dan teknologi.
Pembangunan literasi digital menjadi kunci untuk membuka gerbang masa depan yang lebih cerah.
Namun, perjalanan ini tak sesederhana membalikkan telapak tangan.
Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, dan setiap langkah menuju pemahaman digital membawa harapan baru.
Kesenjangan Literasi Digital: Antara Kota dan Desa
Di kota-kota besar seperti Padang, internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Namun, di pedesaan, jaringan yang stabil masih menjadi mimpi yang belum terwujud.
Menurut data BPS Sumatera Barat (2022), meski akses internet di kota cukup baik, hanya sekitar 65% wilayah yang dapat menikmati internet dengan lancar.
Di banyak daerah pedesaan, masyarakat masih bergantung pada koneksi yang lambat, membatasi kemampuan mereka untuk mengakses informasi penting.
Kesenjangan ini menciptakan jurang pemisah antara mereka yang melek digital dan yang tidak.
UNESCO (2020) menyebutkan bahwa rendahnya literasi digital, terutama di daerah terpencil, menjadi hambatan besar dalam menyambut peluang yang ditawarkan oleh teknologi.
Membangun Pondasi Literasi Digital di Masyarakat
Untuk mengatasi hal ini, program pelatihan dan edukasi digital mulai diperkenalkan.
Beberapa lembaga pendidikan dan pemerintah daerah berupaya menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya literasi digital, baik melalui pelatihan langsung maupun program berbasis online.
Kemenkomdigi, misalnya, melalui Digital Talent Scholarship, mencoba merangkul talenta muda untuk lebih memahami dunia digital, yang pada gilirannya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Namun, bukan hanya kaum muda yang perlu diberikan pengetahuan ini.
Masyarakat di usia lebih tua, yang seringkali merasa asing dengan teknologi, juga perlu didorong untuk tidak takut menghadapi dunia digital.
Menyentuh hati mereka dengan cara yang lebih lembut, memberikan mereka pemahaman bahwa teknologi bukanlah ancaman, tetapi sahabat yang bisa mempermudah hidup mereka.
Pendidikan dan Literasi Digital: Kunci untuk Maju
Di bidang pendidikan, Sumatera Barat mulai menunjukkan perubahan.
Universitas Andalas, sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di daerah ini, telah mengembangkan berbagai inisiatif untuk mendidik mahasiswa dalam pemanfaatan teknologi.
Sistem e-learning yang diterapkan memberi peluang bagi mahasiswa di daerah terpencil untuk meraih pendidikan tanpa harus jauh-jauh datang ke kampus.
Ini adalah salah satu contoh bagaimana teknologi bisa menjadi alat pemberdayaan.
Namun, tantangan terbesar tetap ada.
Program-program ini harus bisa menjangkau setiap lapisan masyarakat, tidak hanya di kota-kota besar.
Pendidikan literasi digital harus diterima sebagai bagian dari pendidikan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu, tanpa memandang usia, status sosial, atau lokasi.
Harapan di Balik Keterbatasan
Sementara Sumatera Barat berjuang untuk memperbaiki infrastruktur digitalnya, ada harapan yang terus berkembang.
Pembangunan jaringan internet yang lebih luas di daerah terpencil, seperti yang dijanjikan dalam proyek Palapa Ring, memberi sinyal positif.
Infrastruktur yang lebih baik akan membawa akses yang lebih luas, memberikan peluang yang sama bagi setiap warga.
Dalam perjalanan ini, setiap individu yang memanfaatkan internet dan teknologi akan menjadi bagian dari cerita panjang perubahan.
Dengan literasi digital yang lebih baik, masyarakat Sumatera Barat akan semakin mampu menggenggam masa depan dengan tangan terbuka, siap menyambut segala kemungkinan yang ditawarkan dunia digital.
Di Sumatera Barat, literasi digital bukan sekadar soal kemampuan menggunakan perangkat teknologi.
Ia adalah pintu yang membuka akses pada informasi, peluang ekonomi, dan kemajuan pendidikan.
Meski jalan menuju sana penuh tantangan, dengan kolaborasi dan kesadaran yang tumbuh, Sumatera Barat bisa mewujudkan impian digitalnya.
Sebuah perjalanan yang akan membentuk generasi yang lebih siap, lebih melek, dan lebih berdaya di dunia yang semakin terhubung ini.
Penulis:
Afdal Rizky, S.Kom. M.I.Kom bekerja sebagai erencanaan dan Keuangan Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi
Sumber:
- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat. (2022). Statistik telekomunikasi di Sumatera Barat 2022.
- UNESCO. (2020). The state of digital literacy in Indonesia: A report.
- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2021). Laporan tahunan UMKM digital 2021
More Stories
Mengapa Masyarakat Makin Jauh dari Partai Politik?
Da’i dalam Politik Menghadirkan Dakwah atau Ambisi?
Janji Manis Kampanye Politik di Era Digital