Senin sore di tol Cipularang Km-92, suasana mendadak kacau.
Sebuah truk besar kehilangan kendali.
Remnya blong, meluncur menabrak belasan kendaraan di depannya.
Truk bermuatan berat itu tak mampu berhenti.
Suara benturan keras terdengar di mana-mana, diikuti serangkaian tabrakan yang melibatkan 19 kendaraan.
AKBP Edwin Affandi dari Polda Jawa Barat menyebutkan satu orang meninggal.
Sebanyak 23 orang mengalami luka ringan, sementara empat lainnya terluka parah.
Ambulans dan petugas segera dikerahkan.
Empat derek diturunkan untuk membantu evakuasi.
Hingga malam, seluruh korban berhasil dibawa ke rumah sakit.
Olah TKP untuk Penyebab Utama
Tim Ditlantas Polda Jawa Barat dan Satlantas Polres Purwakarta langsung turun ke lokasi.
Mereka melakukan olah TKP di KM 92-200 hingga KM 92-600 pada Selasa (12/11/2024).
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, menyatakan bahwa olah TKP dilakukan untuk mencari penyebab utama kecelakaan ini.
Kronologi
Saat kecelakaan, hujan mengguyur tol.
Arus lalu lintas pun padat. Di tengah antrean, sebuah truk tronton yang membawa kardus hilang kendali.
Tabrakan beruntun pun terjadi, merusak banyak kendaraan.
Edwin menambahkan, timnya mengambil gambar di seluruh jalur untuk merekonstruksi kronologi kejadian.
Kondisi Jalan Menurun dan Menanjak
Tol Cipularang di KM 92 memiliki kontur jalan menurun dari arah Bandung.
Dari arah Jakarta, jalur ini menanjak. Kondisi ini mengharuskan pengemudi waspada, terutama saat hujan.
Jalur pengaman tersedia di KM 92-600 dan KM 91. Lokasi ini juga menjadi fokus pemeriksaan.
Korban dan Kondisi Kendaraan
Kecelakaan ini menyebabkan 30 orang jadi korban. Satu orang tewas, empat luka berat, dan 25 lainnya luka ringan.
Selanjutnya, polisi akan mengecek kondisi teknis kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Peristiwa di Cipularang ini kembali mengingatkan bahaya di jalur tol curam.
Waspada dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik sangat penting, terutama saat cuaca buruk
Rekam Jejak Kecelakaan Tol Cipularang
Tol Cipularang kerap menjadi lokasi kecelakaan beruntun yang merenggut banyak korban.
2 September 2019
Waktu: Sekitar pukul 12.30 WIB
Kendaraan Terlibat: 21 kendaraan
Pemicu: Dump truck terbalik
Kronologi:
Kecelakaan ini berawal dari sebuah dump truck yang mengalami kecelakaan tunggal dan terbalik di tengah jalan.
Saat evakuasi, sebuah dump truck lain yang mengangkut tanah mengalami rem blong.
Akibatnya, truk tersebut hilang kendali dan menabrak kendaraan lain di sekitarnya.
Korban:
– 8 orang meninggal dunia
– 3 orang luka berat
– 25 orang luka ringan
Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan paling tragis di Cipularang dengan korban jiwa yang cukup banyak.
Situasi menjadi semakin berbahaya ketika truk kedua kehilangan kendali saat proses evakuasi truk pertama sedang berlangsung.
26 Juni 2022
Waktu: Sekitar pukul 21.00 WIB
Kendaraan Terlibat: 17 kendaraan
Pemicu: Bus melaju kencang, menyalip secara tak terkendali
Kronologi:
Pada malam itu, seorang saksi mata melaporkan bahwa sebuah bus melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip kendaraan-kendaraan lain dengan cara yang berbahaya.
Akibatnya, bus tersebut terlibat dalam tabrakan beruntun dengan kendaraan-kendaraan lain.
Korban:
– 4 orang mengalami luka berat
Kejadian ini memperlihatkan bahwa sikap berkendara yang tak terkendali, terutama oleh kendaraan besar seperti bus, dapat menyebabkan insiden serius di jalur tol dengan arus lalu lintas yang padat.
Analisis
- Lokasi Rawan: Cipularang, khususnya pada area-area dengan kontur menurun dan menanjak, sangat rentan terhadap kecelakaan.
- Faktor Kendaraan Berat: Dump truck dan bus menjadi pemicu dalam dua kasus di atas.
Kendaraan berat yang tidak terkontrol atau mengalami masalah rem sering kali memicu kecelakaan yang lebih besar.
- Waktu Insiden: Insiden pada siang dan malam hari menunjukkan bahwa kecelakaan dapat terjadi kapan saja, tanpa memandang waktu, terutama di titik-titik tertentu yang rawan.rapkan membuat perjalanan lebih aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.