Di era media sosial yang dipenuhi gambar dan video, kita mungkin bertanya-tanya: Apakah menulis masih penting?
Di tengah ledakan meme dan video pendek, terutama di kalangan generasi muda yang lahir di era internet, keterampilan menulis seolah semakin terpinggirkan.
Namun, menulis sebenarnya tetap punya peran penting, khususnya bagi generasi Z yang tumbuh di lingkungan digital ini (Ariqa, 2024).
Menurut laporan World Economic Forum (2022), keterampilan menulis menjadi salah satu yang paling dicari di dunia kerja.
Ini bukan hanya soal menulis kata-kata indah, tetapi juga tentang menyampaikan ide dengan jelas dan ringkas.
Di dunia yang penuh dengan informasi, kemampuan untuk menyusun ide-ide secara tertata sangatlah berharga, terutama bagi perusahaan yang mengutamakan komunikasi efektif.
Menulis dengan baik adalah bagian dari komunikasi yang penting di berbagai bidang profesional (World Economic Forum, 2022).
Meski tampaknya semua orang lebih suka berbagi cerita lewat status singkat atau meme, data dari Statista (2023) menunjukkan bahwa 56% remaja masih merasa menulis adalah cara yang efektif untuk mengekspresikan diri.
Sayangnya, hanya 30% dari mereka yang aktif menulis di luar tugas akademis.
Ini artinya, meskipun sadar pentingnya menulis, banyak remaja belum memanfaatkan kemampuan ini di luar sekolah (Statista, 2023).
Survei dari Pew Research Center (2023) juga memberikan gambaran menarik: 40% remaja merasa tidak punya cukup waktu untuk menulis, dan hanya 25% yang percaya diri dengan keterampilan menulis mereka.
Dari sini terlihat bahwa masih banyak remaja yang bisa mengembangkan kemampuan menulis, terutama untuk mengekspresikan diri secara mandiri (Pew Research Center, 2023).
Pengasah Kreativitas
Menulis ternyata juga mampu mengasah kreativitas.
Ketika dunia dipenuhi konten visual yang serba cepat, menulis memberi kesempatan bagi kita untuk berpikir lebih dalam.
Banyak penulis muda kini menggunakan blog atau platform seperti Medium untuk berbagi cerita dan pikiran mereka.
Bagi mereka, menulis bukan hanya sekadar aktivitas, tapi juga cara untuk menemukan identitas dan menyuarakan perspektif unik mereka.
Lewat tulisan, mereka membangun jaringan dengan orang-orang yang punya minat serupa, serta menggali lebih jauh apa yang mereka ingin sampaikan (National Council of Teachers of English, 2021).
Selain menjadi media kreativitas, menulis juga melatih kemampuan berpikir kritis.
Ketika menulis, kita diajak menyusun argumen, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan.
Menurut penelitian dari National Council of Teachers of English, siswa yang terbiasa menulis cenderung memiliki pemikiran kritis yang lebih tajam.
Ini sangat penting, terutama di era yang dibanjiri informasi setiap harinya (National Council of Teachers of English, 2021).
Di dunia kerja, kemampuan menulis bisa menjadi nilai tambah yang besar.
Banyak perusahaan kini mencari karyawan yang tidak hanya bisa berkomunikasi secara lisan, tapi juga bisa menyusun laporan, email, atau dokumen lainnya dengan jelas dan efektif.
Data dari LinkedIn (2023) menunjukkan bahwa keterampilan menulis dapat membuka lebih banyak peluang karier, terutama di bidang pemasaran, jurnalisme, dan pendidikan (LinkedIn, 2023).
Bahkan, menurut laporan National Association of Colleges and Employers, 73% pemberi kerja menganggap keterampilan menulis dan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi para lulusan baru (National Association of Colleges and Employers, 2022).
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi juga membawa perubahan dalam cara kita menulis.
Sekarang, platform digital seperti blog, media sosial, dan situs web pribadi memberikan ruang bagi generasi Z untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang baru.
Mereka bisa menulis dan berbagi ide mereka ke banyak orang, sekaligus membangun portofolio yang berguna saat memasuki dunia kerja nanti (Social Media and Blogging Platforms Report, 2023).
Selain itu, teknologi juga menyediakan alat untuk meningkatkan keterampilan menulis.
Aplikasi seperti Grammarly membantu kita memperbaiki tata bahasa, sedangkan platform seperti Wattpad memungkinkan penulis berbagi cerita fiksi mereka.
Semua ini memberi peluang bagi generasi Z untuk terus berlatih dan mengasah keterampilan menulis (Grammarly and Wattpad Insights, 2023).
Tempat Menulis
Walaupun kita hidup di zaman yang didominasi oleh gambar dan video, menulis tetap punya tempat.
Menulis bukan hanya cara untuk berkomunikasi, tetapi juga sarana untuk berekspresi dan berpikir kritis.
Bagi generasi Z, keterampilan menulis adalah aset yang tak boleh diabaikan.
Di tengah arus informasi yang deras, menulis bisa membantu kita menyampaikan ide-ide yang lebih jelas dan bermakna (Ariqa, 2024).
Kita bisa mendorong generasi muda untuk lebih sering menulis, entah itu di blog, jurnal pribadi, atau dalam bentuk cerita pendek.
Setiap tulisan adalah langkah menuju pengembangan diri.
Menulis bisa menjadi cara bagi generasi muda untuk berbagi ide, menciptakan perubahan, dan membangun masa depan yang lebih baik.
Menulis bukan sekadar aktivitas, tetapi adalah bentuk ekspresi diri yang kuat yang bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia.
Penulis: Ariqa Luthfiya
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Padang
Sumber:
- Ariqa, A. (2024). The Relevance of Writing in the Digital Age. Jakarta: Publisher.
- Grammarly and Wattpad Insights. (2023). “Technology for Writing Improvement.”
- LinkedIn. (2023). “Writing Skills and Career Opportunities.”
- National Association of Colleges and Employers. (2022). “Skills Valued by Employers.”
- National Council of Teachers of English. (2021). “Writing and Critical Thinking.”
- Pew Research Center. (2023). “Teens and Writing.”
- Social Media and Blogging Platforms Report. (2023).
- Statista. (2023). “Teenagers’ Attitudes Toward Writing.”
- World Economic Forum. (2022). *The Future of Jobs Report*.
keren ika, semoga sukses utk pendidikan dan karirnya
mari menulis di dosenvirtual.com