Site icon

IKN: Tantangan dan Peluang Menuju Ibu Kota Berkelanjutan

Ibu Kota Nusantara atau IKN. SumberL Indonesia.go.id

Ibu Kota Nusantara atau IKN. SumberL Indonesia.go.id

Presiden RI Prabowo Subianto serius memindahkan ibu kota negara ke IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni.

Dia menyebut Prabowo Subianto akan menyelesaikan IKN selama empat tahun.

Prabowo Subianto akan fokus pada penyiapan gedung eksekutif, legistatif, dan yudikatif.

Dalam upaya ini, Prabowo Subianto menunjuk Basuki Hadimuljono sebagai pemimpin otorita IKN.

Proyek ini tidak hanya melibatkan aspek politik dan ekonomi saja.

Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN yang ada di Kalimantan Timur juga menimbulkan pertanyaan mendalam dari perspektif sains.

1. Manajemen Proyek dan Teknologi

Proyek sebesar IKN memerlukan manajemen proyek yang cermat dan penggunaan teknologi terkini.

PMBOK (Project Management Institute, 2017) menyebut perencanaan yang matang sangat krusial.

Hal ini mencakup penjadwalan yang efisien, penganggaran yang realistis, dan identifikasi risiko yang mungkin muncul selama pembangunan.

2. Rekayasa dan Infrastruktur

Dari segi rekayasa, pembangunan IKN akan melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk rekayasa sipil dan lingkungan.

Penelitian tentang dampak lingkungan menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan proyek.

Menurut studi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), analisis dampak lingkungan harus menjadi bagian integral dari setiap proyek infrastruktur besar (BPPT, 2020).

3. Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial

Dalam perspektif ekonomi, pemindahan ibu kota diharapkan dapat mendorong pertumbuhan di wilayah baru.

Namun, penelitian oleh ekonom menunjukkan bahwa dampak ini tidak selalu merata (Haughton & Hunter, 1994).

Sebab itu, penting untuk menerapkan model ekonomi yang memprediksi berbagai skenario, termasuk penciptaan lapangan kerja dn pergeseran populasi.

4. Keterlibatan Masyarakat dan Partisipasi Publik

Partisipasi masyarakat adalah elemen penting dalam pembangunan IKN.

Penelitian Arnstein (1969) menunjukkan keterlibatan masyarakat dapat meningkatkan keberhasilan proyek dan mengurangi potensi konflik.

Ini penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal tercermin dalam perencanaan kota baru.

5. Keberlanjutan dan Inovasi

Dengan penekanan pada pembangunan berkelanjutan, IKN memiliki peluang untuk menerapkan inovasi desain kota.

Konsep Smart City dan solusi berbasis data dapat diintegrasikan untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Studi oleh Kadarusman et al (2021) menunjukkan bahwa kota pintar dapat memberikan efisiensi dalam transportasi, pengelolaan sumber daya, dan layanan publik.

Sumber:

  1. Arnstein, S. R. (1969). A Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners.
  2. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (2020). Laporan Analisis Dampak Lingkungan.
  3. Haughton, G., & Hunter, C. (1994). Sustainable Cities. Urban Studies.
  4. Kadarusman, M., et al. (2021). Smart Cities and Sustainable Urban Development in Indonesia. Indonesian Journal of Urban Studies.
  5.  Project Management Institute. (2017). A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide).
Exit mobile version