Harun Masiku masih bebas berkeliaran.
Keberadaannya adalah teka-teki yang terus mengusik, seolah menghilang dalam kabut ketidakpastian.
Di balik bayangannya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin geram.
Tak ada lagi waktu untuk berdiam diri.
Lembaga antirasuah ini menggencarkan pencarian, semakin intens, semakin mendalam, berusaha mengungkap sosok yang telah lama menjadi buronan dalam kasus suap dan mencoreng integritas negara.
Dalam kesunyian pencarian itu, Polres Purworejo, Jawa Tengah, tak tinggal diam.
Mereka merasa terpanggil untuk turut serta, berbekal semangat yang tak biasa.
Langkah mereka mungkin sederhana, namun penuh makna.
Foto Harun Masiku, sang buronan, disebar ke berbagai sudut strategis di Purworejo.
Terminal, stasiun, kantor, pasar, dan tempat yang penuh dengan keramaian manusia tak luput dari perhatian aparat kepolisian.
Melalui ini, aparat berharap mendapatkan petunjuk tentang keberadaan sang buronan, Harun Masiku.
Kapolres Purworejo, AKBP Edy Bagus Sumantri, mengungkapkan upaya ini bentuk nyata dukungan terhadap KPK.
Baca Juga: Upah Minimum Nasional 2025 Naik, Harapan atau Beban Baru?
Bhabinkamtibmas pun turun tangan, bergerak di lapangan, mengedukasi warga tentang pentingnya peran mereka.
Sosialisasi ini bukan hanya tentang informasi, tetapi juga tentang harapan yang disebarkan, tentang rasa kepedulian yang hendak tumbuh.
Polisi mengingatkan, setiap informasi sekecil apapun adalah kunci.
Jika ada yang tahu, jangan ragu untuk melapor, baik melalui hotline atau langsung ke Polres Purworejo.
Kini, di tengah pencarian yang semakin mendalam, masyarakat menjadi garda terdepan.
Mereka bukan hanya saksi, tetapi pelaku utama dalam perburuan ini.
Dan dalam setiap langkah mereka, harapan besar terpancar: bahwa akhirnya, misteri Harun Masiku akan terpecahkan.
Kasus Harun Masiku
Harun Masiku, buronan yang masih menghilang, adalah salah satu tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR 2019-2024.
Ia diduga memberi suap senilai Rp 1,5 miliar kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan, dengan harapan menggantikan posisi Nazarudin Kiemas yang meninggal pada 2019.
Namun, hingga kini, keberadaannya masih menjadi misteri.
Pada 6 Desember 2024, KPK memperbarui informasi mengenai DPO Harun Masiku.
Kini, empat foto berwarna Harun terpampang jelas, menggantikan foto monokrom yang dulu dipajang.
KPK mencatat Harun lahir di Ujung Pandang, 21 Maret 1971, dan tinggal di Grogol Utara, Jakarta Selatan.
Dikenal berkacamata, kurus, dan dengan logat Toraja/Bugis, ia menjadi sosok yang mudah dikenali.
Namun, meski KPK telah mengeluarkan peringatan, Harun tetap menghilang.
Setelah menjadi DPO sejak 17 Januari 2020, ia diduga melarikan diri ke luar negeri, mungkin ke Filipina atau Malaysia.
Interpol telah mengeluarkan red notice pada Juni 2022, namun jejaknya tetap terhapus.
Tim penyidik KPK pun sudah diterjunkan ke kedua negara itu pada 2023, namun hasilnya nihil.
Masyarakat diminta untuk tidak lelah membantu.
Setiap informasi adalah secercah harapan.
Keadilan harus ditegakkan, meski pelarian Harun terus berlanjut.
Jika Anda melihat sosok yang mirip dengan ciri-ciri tersebut, segera hubungi penyidik Rossa Purbo Bekti.
Keberanian Anda bisa menjadi kunci.
4 thoughts on “Buron: Harun Masiku, Engkau di Mana?”